Rabu, 26 Oktober 2011

KRISIS YUNANI

Krisis Yunani kian menghawatirkan. Negara itu terancam mengalami gagal bayar. Ini karena situasi negaranya yang semakin kacau dan pemerintah negara itu kesulitan menekan defisit anggaran yang kian menghawatirkan.Yunani bagaikan negara yang semakin suram, Negara yang sebelumnya dikenal sebagai pencetak filsuf ternama sepanjang masa ini harus mengalami kehancuran. Utang negara semakin bertambah dan terus merangkak naik mencapai 330 miliar euro (sekitar Rp2.838 triliun).
Berbagai cara terus dilakukan untuk menyelamatkan negara itu dari krisis berkepanjangan seperti yang dilakukann International Monetary Fund (IMF) dan Uni Eropa senilai USD110 miliar. Namun kenyataan berkata lain bantuan ini diperkirakan tidak mampu menolong perekonomianYunani yang kian terpuruk. Sejauh ini default atas utang Yunani dikhawatirkan bisa memicu masalah perekonomian di kawasan Eropa. Apalagi berkembang pemikiran baru, krisis Yunani dikhawatirkan akan menimbulkan efek domino yang bisa mengguncang sistem keuangan global seperti krisis 2008.
Lebih-lebih telah diketahui bersama, upaya perbaikan perekonomian Eropa makin diperparah dengan diturunkannya peringkat utang Yunani oleh Standard and Poor’s (S&P) dari B menjadi CCC sehingga berpotensi gagal bayar pada 14 Juni lalu. Level kredit CCC hanya empat notch di atas level terendah berdasarkan pengukuran lembaga pemeringkat yang berbasis di Amerika Serikat itu.Kekhawatiran timbulnya kepanikan akan menyebarnya virus Yunani ke sejumlah negara lain, membuat lembaga pemeringkat Moody’s International Services mengeluarkan peringatan kepada negara Eropa lain, seperti Italia.Alasannya Moody’s, peringkat kredit Italia yang kini di level “Aa2” sedang dalam pengawasan dan kemungkinan bisa diturunkan di tengah tingginya risiko dan upaya pengurangan utang pemerintah. Pengawasan terhadap peringkat kredit Italia dilakukan dalam waktu 90 hari.
Krisis yang terjadi di Yunani ini menimbulkan kekhawatiran untuk mata uang euro. Default utang Yunani ataupun negara euro lainnya akan memengaruhi ekonomi dunia yang juga bisa mengganggu sektor perbankan dan memicu kepanikan investor. Dalam jangka pendek ke depan ini, masih harus ditunggu hasil kebijakan PemerintahYunani.
Sangat disayangkan jika Yunani mengalami krisis yang berkepanjangan, dalam sejarah dan pariwisata Yunani menjadi Negara yang diperhitungkan. Akibat krisis tersebut sector ekonomi mengalami penurunan drastis, padahal sebelumnya Negara yang menjadi lahirnya Dunia Barat tersebut berkembang pesat di bidang ekonominya. Pemerintah Yunani juga tidak tinggal diam dalam menghadapi krisis ini dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan. Kerusuhan juga semakin banyak terjadi, akibatnya banyak wisatawan yang enggan berkunjung ke Yunani sehingga membuat pendapatan devisa Negara menurun dan memperparah krisis ekonomi di Yunani.
Saya berharap pemerintah Yunani dapat menyelesaikan masalah krisis Yunani secara bijaksana dan transparan, warga Yunani juga harus dapat menerima kebijakan-kebijakan pemerintah Yunani. Sehingga perekonomian Yunani dapat stabil dan Yunani tidak lagi menelan korban jiwa akibat kerusuhan yang terjadi.

Sumber :
http://www.inilah.com/read/detail/1642882/kepanikan-efek-krisis-yunani

1 komentar: