A. LAPORAN
1. Pengertian Laporan .
Laporan merupakan suatu jenis dokumen yang sangat bervariasi bentuknya, dan oleh sebab itu sukar diberi suatu batasan pengertian yang jelas. Variasinya mulai dari suatu bentuk laporan sederhana berbentuk angka-angka sebagai suatu gambaran mengenai perkembangan suatu persoalan, sampai kepada laporan yang terdiri dari beberapa jilid buku yang masing-masing terdiri dari ratusan halaman. Ada yang berbentuk isian formulir-formulir yang standar, ada yang berbentuk surat, ada pula yang berbentuk buku.
Laporan merupakan unsur yang sangat penting, terutama dalam menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan. Dalam menulis laporan, penulis laporan harus menyadari dan berusaha agar apa yang disampaikan merupakan hal-hal yag penting, bukan mengenai pengalaman-pengalaman pribadi atau hal-hal yang kurang penting bila dibandingkan dengan msalah yang dihadapi.
Dari penjelasan di atas, maka kita dapat mengatakan bahwa laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Karena laporan yang dimaksud sering mengambil bentuk tertulis, maka dapat pula dikatakan bahwa laporan merupakan suatu macam dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah dselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diserahkan kepada pemikiran dan tidakan yang akan diambil.
2. Dasar – Dasar Laporan.
Sebuah laporan bertolak dari beberapa dasar, yaitu :
a. Pemberi Laporan.
Laporan melibatkan orang atau pihak yang memberi laporan. Pemberi laporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitiayang ditugaskan untuk maksud tertentu. Atau laporan dapat pula dibuat oleh perorangan atau badan kepada seseorang atau instansi yang dianggap perlu mengetahuinya walaupun tidak diminta.
b. Penerima Laporan.
Laporan bukan hanya dibuat oleh seorang atau suatu badan, tetapi laporan juga ditujukan atau akan disampaikan kepada seseorang atau suatu badan. Yang menerima laporan itu adalah orang atau badan yang menugaskan atau orang atau badan yang dianggap perlu mendapatkan laporan itu.
c. Tujuan Laporan.
Tujuan Laporan pada umumnya berkisar pada hal-hal seperti, untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah, untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menemukan teknik-teknik baru dan sebagainya.
3. Sifat Laporan.
Sebuah Laporan akan dianggap baik atau buruk tergantung dari keberhasilannya dalam memenuhi fungsinya yaitu mempengaruhi pembaca seperti yang diharapkan. Hasil yang diharapkan dapat berwujud perbaikan, perkembangan, penegasan sikap, pengambilan keputusan, sejalan dengan laporan itu.
Hasil tersebut dapat dicapai bila sifat laporan itu baik. Laporan yang baik harus ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas. Bahasa yang baik dan jelas dapat menimbulkan pengertian yang tepat, bukan atau sugesti. Isinya juga harus diurutkan dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat masuk akal. Fakta-fakta atau bahan-bahan yang disajikan pelapor pun harus dapat menimbulkan kepercayaan, terutama bila lapoan iu dimaksudkan untuk mengambil suatu tindakan tertentu.
Laporan juga harus mengandung imajinasi. Penegrtian imajinasi disini meliputi masalah, pelapor harus tahu secara tepat siapa yang akan menerima laporan itu, berapa dalam pengetahuannya mengenai masalah atau soal yang dilaporkan, berapa jauh mereka perlu mengetahui persoalan itu. Bagaimana sibuknya penerima laporan sehari-hari, sehingga susunan laporan itu harus disesuaikan dengan irama kesibukkannya. Bagaimana selera penerima laporan.
Laporan yang dibuat harus sempurna dan komplit, yang berarti tidak boleh ada hal-hal yang diabaikan bila hal-hal itu diperlukan untuk memperkuat kesimpulan dalam laporan itu. Tidak diperbolehkan juga memasukkan hal-hal yang menyimpang, yang mengandung prasangka atau memihak.
Penulis laporan juga bukan sekedar menyampaikan sebuah laporan, tetapi juga inginkan hasil dari laporan itu. Untuk itu ia harus mengusahakan agar laporannya menarik. Laporan itu menarik bukan karena penerima laporan memerlukan laporan itu, tetapi karena nilainya bagi orang itu.
4. Macam-Macam Laporan.
Laporan umum ada yang dibuat untuk kepentingan dunia usaha dan ada pula laporan yang dibuat untuk kepentingan pendidikan. Laporan-laporan umum ( untuk perusahaan dsb ) dapat dibagi lagi sesuai dengan bentuk dan maksudnya, antara lain :
a. Laporan berbentuk Formulir Isian.
Laporan semacam ini biasanya bersifat rutin dan seringkali berbentuk angka-angka.
b. Laporan berbentuk Surat.
Laporan semacam ini biasanya tidak banyak mengandung tabel, angka atau sesuatu hal lain yang digolongkan dalam tabel dan angka.
c. Laporan berbentuk Memorandum.
Laporan yang berbentuk memorandum ( saran, nota, catatan pendek ) mirip dengan laporan yang berbentuk surat, namun biasanya lebih singkat.
d. Laporan Perkembangan dan Laporan Keadaan.
Laporan perkembangan adalah suatu macam laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan, perubahan, atau tahap mana yang sudah dicapai. Laporan Keadaan mengandung konotasi bahwa tujuan dari laporan itu menggambarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
e. Laporan Berkala.
Laporan semacam ini dibuat dalam jangka waktu tertentu dalam bentuk formulir isian, atau dalam bentuk memorandum.
f. Laporan Laboratoris.
Adalah laporan untuk menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakukan dalam laboratoria.
g. Laporan Formal dan semi-formal.
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, sedangkan nadanya bersifat impersonal dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur seperti yang terdapat dalam buku-buku. Laporan semi-formal tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, nadanya bersifat impersonal dan bahasa yang Standard.
5. Struktur Laporan Formal.
Struktur dari laporan formal :
a. Halaman Judul.
Halaman judul biasanya pertama memuat pokok atau topik laporan, kedua orang atau badan yang akan menerima laporan, ketiga, orang atau badan yang membuat laporan dan keempat penanggalan laporan.
b. Surat Penyerahan.
Surat penyerahan ( letter of transmittal ) berfungsi sebagai Kata Pengantar pada sebuah buku.
c. Daftar Isi.
Daftar isi memuat rekapitulasi dari semua judul yang ada dalam laporan itu.
d. Ikhtisar dan Abstrak.
Ikhtisar merupakan suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebuah laporan dalam bentuk yang singkat.
Abstrak adalah suatu bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris.
e. Pendahuluan.
Sebuah laporan atau unsur yang dianggap sebagai latar belakang dari masalah yang akan dilaporkan.
f. Isi Laporan.
Isi laporan menyangkut inti persoalan, dan segala sesuatu yang bertalian langsung dengan persoalan tersebut.
g. Kesimpulan dan saran.
h. Bagian Pelengkap.
Merupakan bagian tambahan atau bagian Apendiks ( lampiran-
lampiran, surat perintah, foto-foto, peta ).
6. Bahasa Sebuah Laporan.
Bahasa yang dipergunakan dalam sebuah laporan formal haruslah bahasa yang baik, jelas, dan teratur. Yang dimaksud dengan bahasa yang baik tidak perlu berarti bahwa laporan itu harus mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan. Tetapi sekurang-kurangnya dari segi sintaksis bahasanya teratur, jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain, antara satu kalimat dengan kalimat lain.
Laporan harus dapat dipahami dengan mudah. Pemakaian kata yang tepat untuk gagasan yang akan disampaikan merupakan unsur yang penting dalam gaya.
7. Laporan Buku.
Suatu macam laporan untuk kepentingan pendidikan atau perkuliahan di Perguruan Tinggi adalah apa yang dinamakan Laporan Buku. Laporan buku sebenarnya bertujuan untuk mendorong mahasiswa mambaca buku-buku yang diwajibkan atau yang dianjurkan, serta meningkatkan kemampuan mereka memahami isi buku-buku tersebut.
Laporan buku tidak perlu mengikuti persyaratan bagi laporan formal, di samping itu laporan ini berbeda dari laporan-laporan lain karena ia tidak diperlukan oleh penerima laporan. Karena itu cukup bila terdiri dari bagian-bagian berikut : judul, Pendahuluan ( mencakup Surat Penyerahan dan Pendahuluan ), Isi Laporan, Kesimpulan dan Saran.
8. Penutup .
Mahasiswa, pelajar, karyawan atau siapa saja dapat melakukan apa saja yang telah diuraikan di atas. Observasi yang diadakan, baik secara perseorangan maupun secara berkelompok, akan bermanfaat bila disudahi dengan sebuah laporan. Bila laporan-laporan umum memperoleh bahan laporannya dari observasi, penelitian dan sebagainya, maka laporan buku memperoleh bahannya dari sebuah buku yang telah dibaca.
Baik laporan umum maupun laporan buku sebenarnya mempunyai titik singgung dengan ringkasan. Keduanya merupakan penyajian suatu pengetahuan yang lebih luas mengenai suatu hal, tetapi dibuat secara lebih singkat untuk maksud tertentu. Keduanya mempunyai perbedaan dengan ringkasan, yaitu ringkasan tidak mengandung pendahuluan dan kesimpulan.
Sumber : Gorys, keraf . 1994 . Komposisi . NTT . Penerbit : Nusa Indah .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar