Kamis, 30 September 2010

JAKARTA TERANCAM TENGGELAM

Warga Jakarta khususnya Jakarta Utara perlu waspada karena diperkirakan pada tahun 2050 mendatang empat wilayah kecamatannya yakni kecamatan Penjaringan, Pademangan, Tanjung Priok dan Cilincing terancam tenggelam.
Hal ini disebabkan oleh permukaan tanah yang tanpa kita semua sadari terus menurun, ditambah lagi banjir kiriman yang rutin datang setiap musim hujan. Proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan abrasi juga menjadi salah satu penyebab tenggelamnya Jakarta, serta banjir rob atau air laut pasang yang kerap menerjang kota Jakarta.
Tentu kita semua masih ingat dengan banjir rob besar yang berhasil menenggelamkan jalan tol Bandara Soekarno – Hatta tahun 2008 silam. Setahun kemudian Situ Gintung jebol dan tahun ini tanggul penahan air sepanjang 115 meter di bantaran saluran Kanal Barat di Jakarta Selatan juga ikut jebol. Serta amblesnya Jalan RE Martadinata mungkin menjadi penanda bahwa pemukaan tanah benar-benar turun setiap tahunnya sebesar 12 cm per tahunnya dan merupakan pertanda bahwa Jakarta akan benar-benar tenggelam.
Jakarta mungkin saja tidak jadi tenggelam, jika saja Pemda Jakarta peduli dengan pembangunan yang tidak mengabaikan lingkungan. Menurut saya, di Jakarta sudah terlalu banyak gedung-gedung bertingkat, tapi daerah resapan air sangat sedikit bahkan bisa dibilang hampir tidak ada. Mungkin kita juga sudah berlebihan dalam menggunakan air tanah, sehinngga kondisi tanah menjadi rusak.
Sebenarnya banyak cara untuk menanggulangi masalah tersebut, tentu saja dengan kerja sama antara Pemerintah Pemda DKI Jakarta dan kita sebagai masyarakat Jakarta. Sebagai masyarakat kita bisa mulai dari hal-hal yang sederhana, misalnya dengan tidak membuang sampah ke sungai atau kali untuk mencegah terjadinya banjir yang kerap terjadi pada musim hujan. Sampah-sampah yang ada bisa kita bakar atau bisa kita gunakan sebagai bahan pembuat pupuk. Kita juga bisa membuat daerah resapan air sendiri dengan menanam pohon-pohon atau tanaman lain disekitar halaman rumah kita, dengan begitu air hujan yang turun bisa terserap kedalam tanah dengan baik. Tebang pilih juga salah satu cara untuk mencegah banjir agar hutan yang ada di Indonesia tidak gundul, karena sekarang sudah banyak juga hutan yang gundul akibat masyrakat yang melakukan penebangan tetapi tidak mau melakukan penanaman kembali.
Pemerintah Pemda DKI mulai sekarang harus mau peduli dengan pembangunan yang tetap memperhatikan lingkungan, tipologi lingkungan dan teknologi yang mengedepankan lingkungan dalam pembangunan infrastruktur.
Lebih memperhatikan kondisi situ-situ atau danau agar tidak terjadi banjir kiriman. Atau mungkin saja Indonesia membuat dam atau bendungan air seperti di Belanda.

Sumber : - www.detiknews.com
- okus.vivanews.com/

Sabtu, 25 September 2010

Pembangunan Gedung DPR Baru

Rencana pembangunan gedung DPR yang baru, memang bukan berita yang baru. Karena rencana tersebut banyak mengundang pro kontra dikalangan masyarakat. Banyak masyarakat yang keberatan dengan rencana pembngunan tersebut. Karena dikabarkan rencana pembangunan yang akan dimulai Oktober 2010 mendatang akan memakan biaya yang tidak sedikit, yaitu sekitar Rp 1,168 triliun yang diambil dari pendanaan multiyears APBN. Didalamnya akan dibuat fasilitas yang mewah seperti tempat pijat refleksi, pertokoan, koperasi, apotek dan fasilitas mewah yang lainnya. Bahkan ada yang mengabarkan, akan ada fasilitas Spa, kolam renang dan fitness center dalam gedung baru tersebut.
Keberadaan fasilitas mewah di dalam gedung baru DPR itu di ungkapkan oleh Tim Leader Teknis Pembangunan Fisik Gedung DPR BudiSukada. Tentu saja hal tersebut mengundang protes dari masyarakat. Tetapi Wakil Ketua DPR- RI Pramono Anung mengaku malu atas rencana pembangunan baru gedung DPR. Beliau akan meminta rencana pembangunan gedung baru DPR untuk dievaluasi atau ditunda karena belum pernah diputuskan dalam rapat pimpinan.
Menurut data yang dirilis Badan Urusan Rumah Tangga ( BURT ) DPR, gedung DPR yang baru akan dibuat 36 lantai, termasuk 3 lantai untuk basement yang mampu menampung sekitar 1000 mobil.
Menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie, gedung baru itu dibutuhkan karena DPR ingin melahirkan anggota-anggota yang berbobot. Setiap anggota DPR nantinya akan didampingi lima orang tenaga ahli, agar pernyataan yang dikeluarkan lebih berisi. Karena itu DPR membutuhkan gedung baru untuk menampung para tenaga ahli. Beliau meminta pelaksana proyek menurunkan anggaran gedung.
Jika pembangunan gedung baru DPR benar-benar akan memakan biaya sampai Rp 1,168 triliun dan dilengkapi dengan fasilitas yang mewah, saya salah satu masyarakat yang tidak setuju. Karena menurut saya, di Indonesia masih sangat banyak rakyat yang tidak mampu. Masih banyak rakyat miskin yang sangat membutuhkan pertolongan untuk sekedar mendapatkan makanan sehari-hari.
Dan menurut saya, biaya sebesar itu lebih baik dipergunakan untuk mambuat sebuah perumahan bagi rakyat Indonesia yang tidak memiliki tempat tinggal atau mereka yang masih tidur dibawah kolong-kolong jembatan. Sedih sekali jika membayangkan para anggota DPR yang dengan mudah dapat menikmati fasilitas mewah sedangkan masih banyak rakyat yang masih kelaparan dijalanan.

Sumber :- www.detik.com

- Liputan6.com
- amriawan.blogspot.com/
- metrotvnews.com/

Amblesnya Jalan RE Martadinata

Bagi warga Jakarta yang sering melintasi jalan RE Martadinata, kini harus bisa bersabar karena harus mencari jalan lain untuk sampai ke wilayah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hal ini dikarenakan, jalan RE Martadinata yang biasa mereka lewati ambles sedalam sekitar 7 meter. Jalan vital yang menghubungkan Cengkareng, Ancol dan Pelabuhan Tanjung Priok itu ambles sepanjang 103 meter ( data Walikota Jakarta Utara ) dengan lebar 4 meter pada hari Kamis ( 16/9 ) sekitar pukul 04.00 WIB.
Sampai saat ini, penyebab amblesnya jalan tersebut masih terus diselidiki. Dugaan sementara, jalan RE Martadinata yang ambles dikarenakan intrusi air laut. Sebelumnya jalan yang sering dilewati banyak truk kontainer ini pernah ditinggikan oleh Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta untuk mencegah banjir yang kerap menggenangi jalan tersebut akibat meluapnya air di muara laut. Mungkin saja peninggian atau penebalan jalan itu tidak memperhitungkan kekuatan pondasi dibawahnya. Kondisi tanah yang berbeda karena pengerukan serta kondisi pondasi jalan yang labil, menjadi faktor kedua amblesnya jalan RE Martadinata tersebut.
Awalnya dikhawatirkan ada korban dalam kejadian tersebut, tetapi setelah dilakukan pencarian di lokasi runtuhan tidak terdapat korban satu pun. Dihitung dari luasnya jalan yang ambles, kerugian ditaksir mancapai Rp 2,8 miliar. Dalam beberapa waktu kedepan, jalan RE Martadinata masih ditutup dan tidak bisa dilewati karena dikhawatirkan jalan yang ambles akan semakin meluas. Kecuali bagi kendaraan roda dua bisa melewati dengan menggunakan satu jalur.
Akibat penutupan jalan tersebut, Polisi terpaksa harus mengalihkan arus lalu lintas yang biasa melintas dijalan tersebut. Pengalihan terjadi bagi kendaraan roda empat dari arah Ancol menuju Tanjung Priok, mereka dialihkan menuju Jalan Pengadilan lalu ke Jalan Danau Sunter. Bagi kendaraan dari arah Tanjung Priok menuju Ancol dialihkan menuju Sunter Podomoro, Jalan Enggano ke Terminal Tanjung Priok dan Jalan Gorontalo. Untuk kendaran yang akan menuju Bandara Soekarno – Hatta dan Jakarta Barat bisa melewati Jalan Yos Sudarso.
Sampai saat ini Jalan RE Martadinata yang ambles masih terus diperbaiki. Menurut saya sebaiknya Dinas Pekerja Umum DKI Jakarta, lebih berhati-hati lagi dalam perbaikan jalan dan harus bisa memperhitungkan faktor-faktor yang akan ditimbulkan dari pembuatan atau perbaikan jalan tersebut. Agar tidak lagi terjadi kejadian yang sama. Dan sebaiknya perbaikan Jalan RE Martadinata dapat dipercepat, mengingat jalan tersebut merupakan jalan vital menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

Sumber : * blogpanas.info/jl-re-martadinata-ambles
www.harianpelita.com/read/

id.news.yahoo.com/.

Jika saya menjadi presiden apa yang saya lakukan untuk memajukan Ekonomi Koperasi

Memajukan Ekonomi Koperasi
Menjadi seorang Presiden, yang memimpin suatu negara memang bukan hal yang mudah. Karena menyangkut kesejahteraan hidup seluruh penduduk dalam suatu negara tersebut. Perlu tanggung jawab yang sangat besar, agar negara yang dipimpinnya menjadi sebuah negara yang maju dan berkualitas serta dapat diakui oleh negara-negara lainnya.
Setiap warga negara berhak menjadi seorang Presiden. Jika saya menajadi seorang Presiden, saya akan memajukan ekonomi koperasi yang ada di Indonesia. Tanpa kita sadari, ekonomi koperasi dapat membantu memperbaiki tatanan sistem perekonomian Indonesia jika saja Pemerintah mau lebih peduli lagi dengan Koperasi. Koperasi merupakan sistem ekonomi yang memiliki kedudukan yang cukup kuat karena memiliki cantolan konstitusional yang berpegang pada Pasal 33 UUD 1945 ayat 1 yang menyebutkan bahwa “ Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan “.
Sedikit sejarah tentang koperasi, koperasi diperkenalkan pertama kali oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896 yang mendirikan Koperasi Kredit bertujuan untuk membantu rakyatnya yang terjerat hutang dengan rentenir. Dan seperti yang kita semua ketahui, Bapak Koperasi Indonesia adalah Mohammad Hatta. Beliau sering disebut sebagai perumus Pasal yang menjadi landasan koperasi. Koperasi merupakan jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, pembagian keuntungan koperasi atau biasa disebut Sisa Hasil Usaha ( SHU ) dapat dilakukan dengan pembagian deviden berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh anggota.
Koperasi bukan hanya bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggotanya tetapi juga kesejahteraan masyarakat lain. Selain itu koperasi juga berpengaruh pada tatanan perekonomian di Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur.
Jika saya menjadi Presiden, saya akan mewujudkan tujuan-tujuan koperasi seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Saya akan menyiapkan dana khusus untuk diberikan kepada setiap koperasi yang ada di Indonesia. Dana tersebut nantinya akan diberikan kepada setiap masyarakat yang menjadi anggota koperasi untuk dipergunakan sebagai modal usaha. Modal usaha tersebut dapat membantu masyarakat yang tidak mendapatkan pekejaan karena tidak memiliki keterampilan atau tidak menempuh pendidikan tinggi. Bahkan apabila usahanya bisa berkembang dan maju, mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dengan begitu dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Jika pengangguran dapat dikurangi, kesejahteraan penduduk dan tatanan perekonomian di Indonesia bisa lebih baik. Angka kemiskinan juga dapat berkurang.
Indonesia akan memiliki sistem perekonomian yang lebih baik lagi dan koperasi tidak lagi dipandang sebelah mata. Oleh karena itu, perlu kerjasama antara Pemerintah dengan masyarakat dalam memajukan ekonomi koperasi di Indonesia.
Dengan memajukan ekonomi koperasi maka kita juga akan meningkatkan dan memperbaiki sistem perekonomian Indonesia serta menciptakan masyarakat yang maju, adil dan makmur.

Sumber : * manajemen-koperasi.blogspot.com/
* www.g-excess.com/