Selasa, 25 Mei 2010

ANGKA KELULUSAN UJIAN AKHIR NASIONAL MENURUN DARI TAHUN SEBELUMNYA

Setiap tahun, Ujian Nasional memang menjadi hal yang ditakuti oleh para siswa SD, SMP maupun SMA. Mereka takut jika nilai Ujian Nasional mereka tidak dapat melebihi nilai standar ujian nasional sehingga tidak bisa lulus dari sekolah mereka. Walaupun mereka sudah mengikuti bimbingan belajar diluar jam sekolah dan penambahan materi yang diadakan disekolah, mereka masih takut untuk menghadapi Ujian Nasional. Waktu pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini memang dimajukan dari pelaksanaan Ujian Nasional ditahun sebelumnya. Banyak para siswa yang mengeluhkan hal tersebut, alasannya waktu belajar mereka jadi kurang.
Sebenarnya hampir seluruh siswa peserta Ujian Nasional maupun para orangtua murid mengaku sangat keberatan jika Ujian Nasional dijadikan acuan atau satu-satunya penentu kelulusan siswa. Dalam berita yang disebutkan Depkominfo, kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ), DPD, pakar dan orangtua murid mengusulkan kepada pemerintah agar penentuan kelulusan siswa tidak hanya dari hasil ujian akhir nasional ( Uan ), tapi juga ada hasil dari penilaian guru, ujian harian, latihan harian dan memperhatikan kondisi sekolah. Menurut anggota DPR Irsyad Sudiro, hasil UAN sebaiknya hanya dijadikan evaluasi akhir kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran dalam rangka meningkatkan sistem pendidikan di sekolah. Ia juga mengakui, tujuan UAN adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, yang saat ini masih rendah disbanding Singapura atau Malaysia.
Padahal menurut UU Pendidikan Nasional No.20/2003, penentu kelulusan dan evaluasi siswa adalah tanggung jawab pendidik. Namun sekarang kenyataannya kewenangan kelulusan berada di Depdiknas.
Jumlah siswa peserta UAN yang lulus tahun ini memang menurun dibanding tahun sebelumnya. Seperti berita yang disampaikan oleh www.mediaindonesia.com tingkat kelulusan UAN SMA turun 4% dibanding tahun sebelumnya. Menurut Menteri Pendidikan Nasional ( Mendiknas ), angka kelulusan UAN tingkat SMA / MA memang mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2009, namun ini semua ada hikmahnya karena Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ) bersama Pemerintah telah menyiapkan secara lebih baik pelaksanaan UN antara lain melalui pengawasan yang ketat.
Memang jika dilihat, pengawasan UAN tahun ini lebih ketat dibanding tahun sebelumnya. Dari mulai pengawasan pendistibusian soal-soal UAN ke sekolah-sekolah maupun pengawasan pada saat UAN berlangsung. Sehingga para siswa semakin takut untuk menggunakan bocoran-bocoran dan mengejakan soal-soal sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Tetapi setidaknya para peserta UAN tahun ini bisa sedikit bernafas lega, karena tahun ini ada Ujian Pengulangan bagi siswa yang tidak lulus UAN. Di tahun sebelumnya, peserta UAN yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengikuti Ujian Paket C tetapi ijazah yang mereka dapatkan adalah ijazah paket C, berbeda dengan ijazah yang didapatkan peserta UAN yang lulus. Ijazah paket C ini juga mempersulit peserta UAN yang tidak lulus untuk melanjutkan pendidikan atau untuk mendapatkan pekerjaan.
Dan menurut pendapat saya sendiri, mungkin UAN masih akan diberlakukan di tahun selanjutnya dan nilai standar UAN juga akan terus bertambah. Tetapi jika boleh mengusulkan, seharusnya UAN jangan dijadikan acuan untuk kelulusan para siswa, karena yang paling mengetahui tentang nilai para siswa disekolah adalah para guru yang mendidik mereka. Jadi tidak adil jika kelulusan para siswa diputuskan oleh Depdiknas, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Tujuan UAN memang baik, yaitu untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia agar tidak kalah dengan negara-negara lain tetapi sebaiknya Pemerintah juga melihat kemampuan anak-anak di Indonesia dan kualitas pendidikan di Indonesia. Jika kualitas pendidikannya masih kurang baik, kemampuan anak-anak di Indonesia juga pasti kurang baik. Dan jika seperti itu bagaimana mereka bisa bersaing dengan anak-anak atau siswa di negara lain yang lebih baik kualitas pendidikannya.
Bagi peserta UAN tahun ini yang lulus, terus belajar untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya dan jika belum lulus jangan putus asa karena masih bisa mengikuti ujian pengulangan.

Sumber : Depkominfo dan www.mediaindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar