Teman Terbaik ..
“Happy birthday, Alikaaaaa !!”Seru
Rene, Risma, Putri dan Tika kencang sambil menggoyang-goyangkan tubuh Alika
yang masih tertidur pulas. Serentak Alika pun terbangun dari tidurnya, bukannya
marah ia lantas tersenyum kemudian memeluk keempat temannya. Mereka sengaja
datang pagi-pagi untuk mengadakan pesta ulang tahun kecil untuk Alika. Setelah
beberapa saat akhirnya Alika benar-benar terbangun dari tidurnya. Risma mencoba
menyalakan lilin-lilin yang ada diatas Tiramisu kesukaaan teman centilnya itu.
Mereka pun menyanyikan lagu ulang tahun untuk Alika, disusul Tika memberikan
kado cantik berbalut kertas kado yang bergambar strawberry, tentu itu juga
salah satu kesukaan Alika.
Pesta kecil Alika selesai, sekarang
saatnya mereka untuk segera pergi kesekolah. Diperjalanan menuju sekolah, Alika
dengan semangat menceritakan kejadian tengah malam tadi. “Semalem Aldi keruma
gue, bawain tiramisu juga sama kado.” Ujarnya sambil terus tersenyum. Rene,
Risma, Putri dan Tika mendengarkan sambil menahan rasa iri mereka. Aldi adalah
cowo jangkung yang sudah setahun ini menjadi pacar Alika. Tak berapa lama
kemudian, mereka pun sampai disekolah. Sebelum masuk kekelas, Aldi sudah
menunggu Alika di depan pintu kelas. Itu sudah menjadi rutinitas mereka berdua
sebelum masuk kekelas. “ Duh..yang habis bergadang tengah malem dirumah Alika
..” Ucap Risma meledek, ketiga temannya hanya tertawa melihat Risma meledek
sambil masuk kedalam kelas.
Beberapa saat kemudian bel masuk
berbunyi, Aldi dan Alika segera masuk kekelasnya masing-masing. Tiba-tiba Risma
menanyakan rencana pensi tahunan sekolah pada Putri. Mereka memang mendapat
tugas menjadi panitia pensi tahun ini, karena keikutsertaannya dalam anggota
OSIS. Pada rapat terakhir Putri ditugaskan untuk membuat proposal pensi yang
harus segera diserahkan kepada Kepala Sekolah. Tetapi dengan banyak alas an Putri
mengaku belum sempat mengerjakannya, padahal waktunya terbatas. Risma pun
sedikit kesal dengan alasan-alasan Putri. “Gimana kalau Alika yang bikin, gue
kan harus survey ke tempat penyewaan
panggung dan segala macemnya. Alika kan cuma dapet tugas promosiin tiket ke
temen-temen lain.” Jawab Putri membela diri. “Hah !! gue yang bikin proposalnya
?” Ujar Alika kaget. Dengan wajah penuh keragu-raguan Rene, Risma dan Tika
menoleh kearah Alika. “Yakin Put ?Alika kan belum pernah buat proposal, dan lo
tahu sendiri kan Alika lemot mana sanggup dia bikin proposal.” Ucap Rene yang
terkesan menyepelekan kemampuan Alika. Kemudian mereka semua tertawa kecuali
Alika yang terlihat cemberut setelah mendengar Rene menyebutnya lemot. Alika
hanya tersenyum kecil. Alika memang sudah sering disebut lemot tapi belum
pernah sampai ada yang dengan langsung meragukan kemampuannya. Setiap
teman-temanya memanggilnya lemot, sebenarnya Alika kesal. Ia tidak suka
dipanggil dengan sebutan lemot. Terkadang Alika memang suka ketinggalan berita
dari awal dan ia sering tiba-tiba ikut bergabung dengan teman-temannya yang
sedang asik mengobrol, karena tidak mengerti ceritanya dari awal kadang apa
yang ia bicarakan sering tidak sama dengan yang telah dibicarakan oleh teman-temannya.
Saat istirahat Alika tidak bergabung
dengan teman-temannya. Dia hanya pergi ke kantin dengan Aldi. “Kamu kenapa sih
?kok cemberut dari tadi ?” Tanya Aldi ketika melihat Alika terus muram. Alika
pun menceritakan kejadian dikelas yang membuatnya malas untuk pergi ke kantin
dengan teman-temannya. “Bukannya Rene biasa ya bilang kamu lemot ?” Ujar Aldi
setelah mendengar cerita Alika. “Iya ,tapi kan gak harus nyepelein aku kaya
gitu. Aku bisa kok kalau cuma buat proposal.” Jawab Alika kesal. Melihat Alika
yang semakin kesal setelah bercerita, Aldi berusaha menenangkan dan membujuk
Alika agar tidak lagi kesal dengan Rene. Aldi juga berusaha membuat Alika untuk
membuktikan bahwa sebenarnya ia tidak seperti apa yang teman-temannya bilang,
Aldi pun mengajaknya untuk membuat proposal pensi sepulang sekolah nanti.
Sepulangnya dari sekolah, Aldi
menepati janjinya untuk membantu Alika membuat proposal pensi. Alika sibuk
menyiapkan komputer jinjingnya dan membuatkan cemilan untuk Aldi. Selang
beberapa lama kemudian, proposal pun selesai dibuat. “Tuh, selesai juga kan.”Ucap
Aldi sambil tersenyum. Dengan senyum puas Alika membalas senyuman Aldi. Ia pun
tidak sabar untuk memberikan proposal ini pada Rene. Malamnya Rene datang
kerumah Alika untuk membaca hasil proposal Alika. “Maaf ya Lika gue sering
bilang lo lemot dan nyepelein lo.” Kata Rene sambil tersenyum dan memeluk
Alika. Alika pun membalas pelukan Rene sambil tersenyum puas.
Alika sadar segala sesuatu memang
harus dibuktikan agar orang tidak seenaknya menyepelekan kita dan meragukan
kemampuan kita. Alika juga sadar akan satu hal, teman-teman baiknya tidak
mungkin dengan serius mengucapkan hal negative padanya. Alika tidak lagi kesal
dengan Rene dan teman-temannya yang lain. Mereka tetap menjadi teman terbaik
Alika dan Aldi selain pacar yang paling baik ia juga dapat menjadi teman
terbaik Alika. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar