Sabtu, 19 Mei 2012


Teman Terbaik ..

            “Happy birthday, Alikaaaaa !!”Seru Rene, Risma, Putri dan Tika kencang sambil menggoyang-goyangkan tubuh Alika yang masih tertidur pulas. Serentak Alika pun terbangun dari tidurnya, bukannya marah ia lantas tersenyum kemudian memeluk keempat temannya. Mereka sengaja datang pagi-pagi untuk mengadakan pesta ulang tahun kecil untuk Alika. Setelah beberapa saat akhirnya Alika benar-benar terbangun dari tidurnya. Risma mencoba menyalakan lilin-lilin yang ada diatas Tiramisu kesukaaan teman centilnya itu. Mereka pun menyanyikan lagu ulang tahun untuk Alika, disusul Tika memberikan kado cantik berbalut kertas kado yang bergambar strawberry, tentu itu juga salah satu kesukaan Alika.
            Pesta kecil Alika selesai, sekarang saatnya mereka untuk segera pergi kesekolah. Diperjalanan menuju sekolah, Alika dengan semangat menceritakan kejadian tengah malam tadi. “Semalem Aldi keruma gue, bawain tiramisu juga sama kado.” Ujarnya sambil terus tersenyum. Rene, Risma, Putri dan Tika mendengarkan sambil menahan rasa iri mereka. Aldi adalah cowo jangkung yang sudah setahun ini menjadi pacar Alika. Tak berapa lama kemudian, mereka pun sampai disekolah. Sebelum masuk kekelas, Aldi sudah menunggu Alika di depan pintu kelas. Itu sudah menjadi rutinitas mereka berdua sebelum masuk kekelas. “ Duh..yang habis bergadang tengah malem dirumah Alika ..” Ucap Risma meledek, ketiga temannya hanya tertawa melihat Risma meledek sambil masuk kedalam kelas.
            Beberapa saat kemudian bel masuk berbunyi, Aldi dan Alika segera masuk kekelasnya masing-masing. Tiba-tiba Risma menanyakan rencana pensi tahunan sekolah pada Putri. Mereka memang mendapat tugas menjadi panitia pensi tahun ini, karena keikutsertaannya dalam anggota OSIS. Pada rapat terakhir Putri ditugaskan untuk membuat proposal pensi yang harus segera diserahkan kepada Kepala Sekolah. Tetapi dengan banyak alas an Putri mengaku belum sempat mengerjakannya, padahal waktunya terbatas. Risma pun sedikit kesal dengan alasan-alasan Putri. “Gimana kalau Alika yang bikin, gue kan harus survey ke tempat penyewaan panggung dan segala macemnya. Alika kan cuma dapet tugas promosiin tiket ke temen-temen lain.” Jawab Putri membela diri. “Hah !! gue yang bikin proposalnya ?” Ujar Alika kaget. Dengan wajah penuh keragu-raguan Rene, Risma dan Tika menoleh kearah Alika. “Yakin Put ?Alika kan belum pernah buat proposal, dan lo tahu sendiri kan Alika lemot mana sanggup dia bikin proposal.” Ucap Rene yang terkesan menyepelekan kemampuan Alika. Kemudian mereka semua tertawa kecuali Alika yang terlihat cemberut setelah mendengar Rene menyebutnya lemot. Alika hanya tersenyum kecil. Alika memang sudah sering disebut lemot tapi belum pernah sampai ada yang dengan langsung meragukan kemampuannya. Setiap teman-temanya memanggilnya lemot, sebenarnya Alika kesal. Ia tidak suka dipanggil dengan sebutan lemot. Terkadang Alika memang suka ketinggalan berita dari awal dan ia sering tiba-tiba ikut bergabung dengan teman-temannya yang sedang asik mengobrol, karena tidak mengerti ceritanya dari awal kadang apa yang ia bicarakan sering tidak sama dengan yang telah dibicarakan oleh teman-temannya.
            Saat istirahat Alika tidak bergabung dengan teman-temannya. Dia hanya pergi ke kantin dengan Aldi. “Kamu kenapa sih ?kok cemberut dari tadi ?” Tanya Aldi ketika melihat Alika terus muram. Alika pun menceritakan kejadian dikelas yang membuatnya malas untuk pergi ke kantin dengan teman-temannya. “Bukannya Rene biasa ya bilang kamu lemot ?” Ujar Aldi setelah mendengar cerita Alika. “Iya ,tapi kan gak harus nyepelein aku kaya gitu. Aku bisa kok kalau cuma buat proposal.” Jawab Alika kesal. Melihat Alika yang semakin kesal setelah bercerita, Aldi berusaha menenangkan dan membujuk Alika agar tidak lagi kesal dengan Rene. Aldi juga berusaha membuat Alika untuk membuktikan bahwa sebenarnya ia tidak seperti apa yang teman-temannya bilang, Aldi pun mengajaknya untuk membuat proposal pensi sepulang sekolah nanti.
            Sepulangnya dari sekolah, Aldi menepati janjinya untuk membantu Alika membuat proposal pensi. Alika sibuk menyiapkan komputer jinjingnya dan membuatkan cemilan untuk Aldi. Selang beberapa lama kemudian, proposal pun selesai dibuat. “Tuh, selesai juga kan.”Ucap Aldi sambil tersenyum. Dengan senyum puas Alika membalas senyuman Aldi. Ia pun tidak sabar untuk memberikan proposal ini pada Rene. Malamnya Rene datang kerumah Alika untuk membaca hasil proposal Alika. “Maaf ya Lika gue sering bilang lo lemot dan nyepelein lo.” Kata Rene sambil tersenyum dan memeluk Alika. Alika pun membalas pelukan Rene sambil tersenyum puas.
            Alika sadar segala sesuatu memang harus dibuktikan agar orang tidak seenaknya menyepelekan kita dan meragukan kemampuan kita. Alika juga sadar akan satu hal, teman-teman baiknya tidak mungkin dengan serius mengucapkan hal negative padanya. Alika tidak lagi kesal dengan Rene dan teman-temannya yang lain. Mereka tetap menjadi teman terbaik Alika dan Aldi selain pacar yang paling baik ia juga dapat menjadi teman terbaik Alika. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar